Senin, 14-10-2024
  • MAN 6 Ciamis Ber-ADAB (Agamis, Disiplin, Amanah dan Berprestasi)

Buta Aksara di Jaksel Capai 10 Ribu Jiwa

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Angka buta aksara di Indonesia masih tinggi, bahkan di kota besar, seperti Jakarta Selatan.

printSend to friend

JAKARTA–Jumlah penyandang buta aksara di Jakarta Selatan (Jaksel) masih tinggi. Menurut data Sudin Pendidikan Menengah Jaksel, hingga akhir 2009 masih terdapat 9.321 warga Jaksel dari total jumlah penduduk 1.885.302 yang belum bisa baca tulis hitung (calistung).

””Di tengah kehidupan masyarakat kota yang maju, tentu angka buta aksara seperti ini sangat memprihatinkan,”” ujar Kepala Seksi Pendidikan Formal dan Non Formal Sudin Dikmen Jaksel, Andi Aziz, Selasa (16/2).

Karena itu, untuk memerangi buta aksara ini, lanjut Andi, Pemkot Administrasi Jaksel terus berupaya mencari solusi, di antaranya memberdayakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Lembaga tersebut selama ini sudah memberikan kontribusi yang tinggi terhadap upaya pemberantasan buta aksara meski belum optimal.

Di PKBM, selain baca tulis hitung, lanjut Andi, warga belajar juga diberikan berbagai pelatihan ketrampilan hidup (lifeskill) seperti ketrampilan bordir, menjahit, kursus kecantikan, dan memasak. Dengan demikian, lulus dari PKBM, warga belajar sudah bisa mandiri.

Andi mengaku pihaknya sampai saat ini masih terkendala dengan budaya malu dan rendahnya motivasi belajar dari peserta didik. Selain itu, keterbatasan jumlah tutor keaksaraan dan kompetensi pendidik yang dimiliki PKBM juga menjadi masalah yang perlu dicarikan solusinya.

Saat ini, terdapat 96 pendidik atau tutor yang tersebar di 51 PKBM yang ada di wilayah Jaksel. Tutor ini merupakan sularelawan yang diberikan honor ala kadarnya, jauh di bawah UMR. ””Oleh karena itu, kami harus melibatkan organisasi masyarakat lainnya, seperti organisasi kewanitaan, PKK, NU, Muhamadiyah untuk membantu mengajar serta mengembangkan PKBM,” lanjut Andi.

Meski kondisinya seperti itu, Andi menegaskan, pihaknya tidak akan menyerah begitu saja dalam memerangi buta aksara di Jaksel. Targetnya tahun 2010.

sumber : republika.co.id